Khairuddin Al-Mandary Blog
Minggu, 01 April 2018
PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA | PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA | PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Ciri-Ciri Kemandirian Belajar
Jumat, 25 Desember 2015
Tujuan Pendidikan Islam - Almandary Blog
PEMBAHASAN
Membahas masalah pendidikan tidak akan terlepas
dari pengertian pendidikan secara umum sehingga akan diperoleh batasan-batasan
pengertian pedidikan Islam secara lebih jelas. Masyarakat memandang pendidikan
sebagai warisan dari kebudayaan atau nilai-nilai budaya baik yang bersifat
ketrampilan, keahlian dari generasi tua kepada generasi muda agar masyarakat
tersebut dapat memelihara kelangsungan hidupnya atau tetap memelihara
kepribadiannya. Dari segi pandangan individu pendidikan berarti upaya
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki individu yang masih terpendam agar
dapat teraktualisasi secara konkrit, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh
individu dan masyarakat.
Pada prinsipnya tujuan pendidikan Islam haruslah
selaras dengan tujuan risalah Islam, sejalan dengan tujuan syari'at Islam.
Karena itu tujuan pendidikan Islam harus bersifat universal dan selalu aktual
dengan segala zaman, sebagaimana selalu aktualnya ajaran Islam, sehingga tujuan
syari'at Islam yang hendak mewujudkan rahmatan li al-alamin benar-benar dapat
direalisasikan.
Konsep pendidikan Islam pada dasarnya berusaha
mewujudkan manusia yang baik atau manusia universal (insan kamil) yakni sesuai
dengan fungsi diciptakannya manusia dimana ia membawa dua misi, yaitu: pertama
sebagai 'abdullah (hamba Allah) dan kedua, khalifatulloh fil ardl (wakil
Allah di muka bumi).
2.1.
Pengertian Tujuan Pendidikan Islam
Dalam adagium ushuliyah dinyatakan bahwa: “al-umur bi
maqashidiha” bahwa setiap tindakan
dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan.
(Abdul Mujib, Jusuf Muzakkir, 2006 : 71). Tujuan merupakan standar usaha yang
dapat ditentukan, serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik
pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Tujuan dapat pula membatasi ruang
gerak usaha, agar kegiatan dpat terfokus pada apa yang dicita-citakan.
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh sesorang atau
sekelompok orang yang melakukan sustu kegiatan. Karena itu tujuan pendidikan
Islam, yaitu sasaran yng akan dicapai oleh seseorang tau sekelompok orang yang
melaksanakan pendidikan Islam.
Adapun konsep tujuan pendidikan menurut Omar Muhammad At-Taumy
Asy-Syaibani, adalah perubahan yang diinginkan melalui proses pendidikan, baik
pada tingkah laku individu pada kehidupan pribadinya, pada kehidupan masyarakat
dan alam sekitar maupun pada proses pendidikan dan pengajaran itu sendiri
sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalam
masyarakat. (Bukhari Umar, 2010: 51)
Sehubungan dengan itu maka tujuan mempunyai arti yang sangat
penting bagi kekeberhasilan sasaran yang diinginkan, arah atau pedoman yang
dilakukan. Karena itu kegiatan yang tanpa disertai tujuan sasaranya akan kabur,
akibatnya program dan kegiatannya sendiri akan menjadi acak-acakan.
Hasan Langgulung merumuskan
pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan
fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.( Bairuindra)
2.2.
Prinsip-prinsip
dalam formulasi tujuan pendidikan Islam.
Tujuan
pendidikan Islam mempunyai beberapa prinsip tertentu guna mengantar tercapainya tujuan pendidikan.
(Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, 2006 : 73-74) :
2.2.1
prinsip
Universal (syumuliyah). Prinsip yang memandang keseluruhan aspek agama, manusia, masyarakat dan tatanan
kehidupannya.
2.2.2
prinsip
keseimbanagan dan kesederhanaan ( tawazun qaiqtishadiyah). Prinsip ini
adalah keseimbangan antara aspek kehidupan pada pribadi, berbagai kebutuhan
inidividu dan komunitas. Serta tuntutan pemeliharaan kebudayaan silam dengan
kebudayaan masa kini serta berusaha mengatasi masalah-masalah yang sedang dan
akan terjadi
2.2.3
prinsip kejelasan (Tabayyun). Prinsip yang
didalamnya terdapat ajaran dan hukum yang memberi kejelasan terhadap kejiwaan manusia (qalb,
akal, dan hawa nafsu) dan hukum masalah yang dihadapi, sehingga terwujud tujuan, kurikulum, dan
metode pendidikan.
2.2.4
prinsip yang
tidak bertentangan. Prinsip yang didalamnya terdapat ketiadaan perttentangan
antar berbagai unsur dan cara pelaksanaannya, sehingga antara satu
komponendengan komponen lain saling mendukung.
2.2.5
prinsip realisme dan dapat dilaksanakan.
Prinsip ini menyatakan tidak adanya kekhayalan dalam kandungan prugaram
pendidikan, tidak berlebih-lebihan, serta adanya kaidah yang praktis dan
realistis, yang sesuai dengan fitrah dan
kondisi sosialekonami, sisiopolotik dan sosiokultural yang ada.
2.2.6
prisip
perubahan yang diingini. Prinsip perubahan struktur diri manusia yang meliputi
jasmaniayah, ruhaniyah, dan nafsuniyah; serta perubahan kondisi
psikologis, sosiologis, pengetahuan, konsep, pikiran, kemahiran, nilai-nilai,
sikap peserta didik untuk mencapai dinamisasi kesempurnaan pendidikan (QS.
Ar-Ra’d: 11).
2.2.7
prinsip menjaga
perbedaan-perbedaan individu. Prinsip yang memerhatikan perbedaan peserta
didik. Prinsip ini berpijak pada asumsi bahwa semua individu tidak sama dengan
yang lain.
2.2.8
prinsip dinamis
dalam menerima perubahan dan perkembangan yang terjadi pelaku pendidikan serta
lingkungan dimana pendidikan itu dilaksanakan.
2.3.
Tujuan
Pendidikan Islam
Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan yaitu tujuan
sementara dan tujuan akhir.
2.3.1.
Tujuan
Sementara yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang
melaksanakan pendidikan islam. Tujuan sementara di sini yaitu tercapainya
berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis,
pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmani
rohani, dan sebagainya.
2.3.2.
Tujuan akhir
pendidikan Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim. Kepribadian muslim yang
dimaksud adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau
mencerminkan ajaran Islam (Nur Uhbiyati, 1998)
Didalam rumusan hasil seminar
pendidikan Islam se-Indonesia 7-11 Mei 1960 bahwa: “tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan
taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam”. (M. Arifin, 1996)
Menurut Imam Al-Gazali Tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan baik di
dunia maupun di akhirat. Menurut Imam Gazali manusia dapat mencapai
kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah
melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya
dapat membawanya untuk dekat kepada Allah dam akhirnya membahagiakan nya hidup
di dunia dan di akhirat (Nur Uhbiyati, 1998 :33)
Abd Ar-Rahman Shaleh Abd Allah dalam
bukunya, Educational Theory, a Qur’anic Outlook (terj. Arifin HM, 1991:
138-153), mnyatakan tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan menjadi 4
dimensi. (Bukhari Umar: 2010 : 59)
2.3.1.
Tujuan
pendidikan jasmani (al-ahdaf al-jismiyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi
melalui keterampilan-keterampilan fisik. Ia berpijak pada Imam Nawawi yang
menafsirkan “al-qawy” sebagai kekuatan iaman yang ditopang oleh kekuatan
fisik. (QS. Al-Baqarah: 247 dan Al-Anfal: 60)
2.3.2.
Tujuan
pendidikan ruhani (al-ahdaf ar-ruhaniyyah).
Meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kesetiaan semata dan
melaksanakan moralitas islami yang dicontohkan oleh Nabi berdasarkan cita-cita
ideal dalam Alqur’an (QS. Ali Imran : 19). Indikasi pendidikan ruhani adalh
tidak bermuka dua (QS. Al-Baqarah :10), berupaya memurnikan dan menyucikan diri
manusia secara individual dari sikap negativ (QS. Al-Baqarah : 126), inilah
yang disebut dengan tazkiyyah (purification) dan hikmah (wisdom)
2.3.3.
Tujuan
pendidikan akal ( al-ahdaf al-‘aqliyyah)
Pengetahuan intelegensi untuk menemukan kebenaran dan seba-sebabnya
dengan telaah tanda-tanda kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan
ayat-ayat-Nya yang berimplikasikan pada peningkatan Iman kepada sang pencipta.
Tahapan pendidikan akal ini adalah.
2.3.3.1.Pencapoaian
kebenaran ilmiah (ilm al-yaqin) (QS. At-takatsur :5)
2.3.3.2.Pencapaian
kebenaran empiris (‘ain al-yaqin)
(QS. At-takatsur: 7)
2.3.3.3.Pencapaian
kebenaran metaempiris atau kebenaran filosofis (haqq ql-yaqin) (QS.
Alwaqi’ah: 95)
2.3.4.
Tujuan
pendidikan sosial
Tujuan pendidikan sosial
adalah pembentukan kepribadian yang utuh, yang menjadi bagian komunitas
sosial. Identitas individu disini tercermin sebagai “an-nas” yang hidup pada masyarakat yang plural
(majemuk).
Tim penyusun buku Ilmu pendidikan Islam Mengemukakan bahwa tujuan
pendidikan ada empat macam yaitu tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara
dan tujuan operasional. Empat macam tujuan pendidikan sebagai berikut.
2.3.1.
Tujuan umum
ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan
cara pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi semua aspek
kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan.
Bentuk islam kami[l] dengan pola takwa kepada Allah harus dapat tergambar dalam
pribadi seseoarang yang terdidi, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang
rendah, sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut. Tujuan umum pendididkan islam harus
sejajar dengan pandangan islam pada manusia yaitu makhluk Allah yang mulia yang
dengan akalnya, perasaannya, ilmunya, kebudayaannya, pantas menjadi khalifah
Allah di muka bumi,. Ukurannya disesuaikan dengan situasi dan kondisinya, yaitu
makhluk Allah yang mulia ukuaran anak-anak, orang dewasa, pimpinan kelompok
kecil, pimpinan masyarakat, Negara, dan seterusnya. Tujuan umum ini meliputi
pengertian, pemahaman, penghayatan, dan keterampilamn berbuat.
2.3.2.
Tujuan akhir.
Pendidikan islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat
pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang terbentuk insan
kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan dalam perjalanan hidup
seseorang. Persaan, lingkungan, dan pengalamn dapat mempengaruhinya. Karena
itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,
memelihara, dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Orang yang
sudah takwa dalam bentuk insan kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam
rangka pengembangan dan penyempurnaan. Sekurang-kurangnya pemeliharaan agar
tidak luntur dan berkurang. Tujuan akhir dapat dipahami dari firman Allah
sebagai berikut.
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ ØَÙ‚َّ تُÙ‚َاتِÙ‡ِ
Ùˆَلا تَÙ…ُوتُÙ†َّ Ø¥ِلا ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ُونَ
(ال عمران: ۱۰۲)
Terjemahan: “wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)”. (QS. Ali-Imran:102).
2.3.3.
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah
anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam satu
kurikulum pendidikan formal . pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan
pola takwa sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Walaupun
demikian tujuan umum dan sementara memiliki pola yang sama yaitu takwa dalam
bentuk insane kamil dan yang berbeda adalah bobot dan mutunya saja.
2.3.4.
Tujuan
operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu. Satu unuit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang
telah dipersiapkandan diperkiarakan akan mencapai tujuan tertentu disebut
tujuan operasional. Dalam pendidikan formal , tujuan operasional ini disebut
juga tujuan itruksiona yang kemudian
dikembangkan menjadi Tujuan Interaksional Umum dan Tujuan
Ineraksional Khusus (TIU dan TIK). Dalam tujuan operasional lebih banyak dituntut
dari anak didik suatu kemampuan dana keterampilan tertentu.sifat operasionalnya
lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. Misalnya, pada masa
permulaan yang penting iayalah anak didik mampu terampil berbuat, baik
perbuatan lidah (ucapan) ataupun perbuatan anggota tubuh lainnya. kemampuan dan
keterampilan yang dituntuntut pada anak didik, merupakan sebagian kemampuan dan
keterampilan Insan Kamil dalam ukuran anak, yang menuju kepada Insan
Kamil yang semakin sempurana (meningakat). Anak harus terampil melakukan
ibadah, meskipaun belum memehami dan menghayati ibadah itu.
Dari beberapa rumusan-rumusan tujuan pendidikan Islam maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamilyang
memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan,
kehalifaan, dan pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
2.2.1
Terbentuknya Insan
Kamil (manusia paripurna) yang
mempunyai wajah-wajah qur’ani
2.2.2
Terciptanya Insan
Kaffah
2.2.3
Penyadaran
fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris nabi (warasat
Al-Anbiya’) dan memberikan bekal yang memedai dalam rangka pelaksanaan
fungsi tersebut.
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
tujuan pendidikan Islam, yaitu sasaran yng akan dicapai oleh
seseorang tau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam mempunyai beberapa
prinsip tertentu: prinsip Universal (syumuliyah), prinsip keseimbanagan
dan kesederhanaan ( tawazun qaiqtishadiyah), prinsip kejelasan (Tabayyun), prinsip yang
tidak bertentangan, prinsip realisme dan dapat dilaksanakan, prisip perubahan
yang diingini, prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu, dan prinsip
dinamis dalam menerima perubahan dan perkembangan yang terjadi pelaku
pendidikan.
tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamilyang
memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan,
kehalifaan, dan pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
3.1.1.
Terbentuknya Insan
Kamil (manusia paripurna) yang
mempunyai wajah-wajah qur’ani
3.1.2.
Terciptanya Insan
Kaffah
3.1.3.
Penyadaran
fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris nabi (warasat
Al-Anbiya’) dan memberikan bekal yang memedai dalam rangka pelaksanaan
fungsi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
________. (1996). Ilmu Pendidikan Islam (suatu tinjauan
teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner) ed. I Cet. IV.
Jakarta: Bumi Aksara
Bairuindra. Pengertian, Dasar dan
Tujuan Pendidikan Islam. https://islamiced.wordpress.com/.
Diakses pada tanggal 29 september.
Mujib Abdul, Jusuf Mudzakkir.(2006). IlmuPendidikan Islam. Ed. 1, Cet. 1.
Jakarta: Kencana
Uhbiyati Nur, Abu ahmadi. (1998).Ilmu Pendidikan Islam (IPI).
Cet, I. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Umar
Bukhari. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Cet. 1. Jakarta: Amzah.
Jumat, 09 Oktober 2015
Langganan:
Postingan (Atom)