Jumat, 25 Desember 2015

Tujuan Pendidikan Islam - Almandary Blog


PEMBAHASAN
Membahas masalah pendidikan tidak akan terlepas dari pengertian pendidikan secara umum sehingga akan diperoleh batasan-batasan pengertian pedidikan Islam secara lebih jelas. Masyarakat memandang pendidikan sebagai warisan dari kebudayaan atau nilai-nilai budaya baik yang bersifat ketrampilan, keahlian dari generasi tua kepada generasi muda agar masyarakat tersebut dapat memelihara kelangsungan hidupnya atau tetap memelihara kepribadiannya. Dari segi pandangan individu pendidikan berarti upaya pengembangan potensi-potensi yang dimiliki individu yang masih terpendam agar dapat teraktualisasi secara konkrit, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh individu dan masyarakat.
Pada prinsipnya tujuan pendidikan Islam haruslah selaras dengan tujuan risalah Islam, sejalan dengan tujuan syari'at Islam. Karena itu tujuan pendidikan Islam harus bersifat universal dan selalu aktual dengan segala zaman, sebagaimana selalu aktualnya ajaran Islam, sehingga tujuan syari'at Islam yang hendak mewujudkan rahmatan li al-alamin benar-benar dapat direalisasikan. 
Konsep pendidikan Islam pada dasarnya berusaha mewujudkan manusia yang baik atau manusia universal (insan kamil) yakni sesuai dengan fungsi diciptakannya manusia dimana ia membawa dua misi, yaitu: pertama sebagai 'abdullah (hamba Allah) dan kedua, khalifatulloh fil ardl (wakil Allah di muka bumi).

2.1.          Pengertian Tujuan Pendidikan Islam
Dalam adagium ushuliyah dinyatakan bahwa: “al-umur bi maqashidiha”  bahwa setiap tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. (Abdul Mujib, Jusuf Muzakkir, 2006 : 71). Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Tujuan dapat pula membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dpat terfokus pada apa yang dicita-citakan.
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh sesorang atau sekelompok orang yang melakukan sustu kegiatan. Karena itu tujuan pendidikan Islam, yaitu sasaran yng akan dicapai oleh seseorang tau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.
Adapun konsep tujuan pendidikan menurut Omar Muhammad At-Taumy Asy-Syaibani, adalah perubahan yang diinginkan melalui proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu pada kehidupan pribadinya, pada kehidupan masyarakat dan alam sekitar maupun pada proses pendidikan dan pengajaran itu sendiri sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalam masyarakat. (Bukhari Umar, 2010: 51)
Sehubungan dengan itu maka tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi kekeberhasilan sasaran yang diinginkan, arah atau pedoman yang dilakukan. Karena itu kegiatan yang tanpa disertai tujuan sasaranya akan kabur, akibatnya program dan kegiatannya sendiri akan menjadi acak-acakan.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.( Bairuindra)





2.2.          Prinsip-prinsip dalam formulasi tujuan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan Islam mempunyai beberapa prinsip tertentu  guna mengantar tercapainya tujuan pendidikan. (Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, 2006 : 73-74) :
          2.2.1            prinsip Universal (syumuliyah). Prinsip yang memandang keseluruhan aspek  agama, manusia, masyarakat dan tatanan kehidupannya.
          2.2.2            prinsip keseimbanagan dan kesederhanaan ( tawazun qaiqtishadiyah). Prinsip ini adalah keseimbangan antara aspek kehidupan pada pribadi, berbagai kebutuhan inidividu dan komunitas. Serta tuntutan pemeliharaan kebudayaan silam dengan kebudayaan masa kini serta berusaha mengatasi masalah-masalah yang sedang dan akan terjadi
          2.2.3            prinsip  kejelasan (Tabayyun). Prinsip yang didalamnya terdapat ajaran dan hukum yang memberi kejelasan terhadap kejiwaan manusia (qalb, akal, dan hawa nafsu) dan hukum masalah yang dihadapi, sehingga terwujud tujuan, kurikulum, dan metode pendidikan.
          2.2.4            prinsip yang tidak bertentangan. Prinsip yang didalamnya terdapat ketiadaan perttentangan antar berbagai unsur dan cara pelaksanaannya, sehingga antara satu komponendengan komponen lain saling mendukung.
          2.2.5            prinsip realisme dan dapat dilaksanakan. Prinsip ini menyatakan tidak adanya kekhayalan dalam kandungan prugaram pendidikan, tidak berlebih-lebihan, serta adanya kaidah yang praktis dan realistis, yang sesuai  dengan fitrah dan kondisi sosialekonami, sisiopolotik dan sosiokultural yang ada.
          2.2.6            prisip perubahan yang diingini. Prinsip perubahan struktur diri manusia yang meliputi jasmaniayah, ruhaniyah, dan nafsuniyah; serta perubahan kondisi psikologis, sosiologis, pengetahuan, konsep, pikiran, kemahiran, nilai-nilai, sikap peserta didik untuk mencapai dinamisasi kesempurnaan pendidikan (QS. Ar-Ra’d: 11).
          2.2.7            prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu. Prinsip yang memerhatikan perbedaan peserta didik. Prinsip ini berpijak pada asumsi bahwa semua individu tidak sama dengan yang lain.
          2.2.8            prinsip dinamis dalam menerima perubahan dan perkembangan yang terjadi pelaku pendidikan serta lingkungan dimana pendidikan itu dilaksanakan.

2.3.          Tujuan Pendidikan Islam
Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir.
2.3.1.      Tujuan Sementara yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan islam. Tujuan sementara di sini yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmani rohani, dan sebagainya.
2.3.2.      Tujuan akhir pendidikan Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim. Kepribadian muslim yang dimaksud adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam (Nur Uhbiyati, 1998)
Didalam rumusan hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia 7-11 Mei 1960 bahwa:  “tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam”. (M. Arifin, 1996)
Menurut Imam Al-Gazali Tujuan pendidikan yaitu pembentukan insan baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Imam Gazali manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadilah melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Fadilah ini selanjutnya dapat membawanya untuk dekat kepada Allah dam akhirnya membahagiakan nya hidup di dunia dan di akhirat (Nur Uhbiyati, 1998 :33)
Abd Ar-Rahman Shaleh Abd Allah dalam bukunya, Educational Theory, a Qur’anic Outlook (terj. Arifin HM, 1991: 138-153), mnyatakan tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan menjadi 4 dimensi. (Bukhari Umar: 2010 : 59)
2.3.1.      Tujuan pendidikan jasmani (al-ahdaf al-jismiyah)
Mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas khalifah di bumi melalui keterampilan-keterampilan fisik. Ia berpijak pada Imam Nawawi yang menafsirkan “al-qawy” sebagai kekuatan iaman yang ditopang oleh kekuatan fisik. (QS. Al-Baqarah: 247 dan Al-Anfal: 60)
2.3.2.      Tujuan pendidikan ruhani (al-ahdaf ar-ruhaniyyah).
Meningkatkan jiwa dan kesetiaan yang hanya kesetiaan semata dan melaksanakan moralitas islami yang dicontohkan oleh Nabi berdasarkan cita-cita ideal dalam Alqur’an (QS. Ali Imran : 19). Indikasi pendidikan ruhani adalh tidak bermuka dua (QS. Al-Baqarah :10), berupaya memurnikan dan menyucikan diri manusia secara individual dari sikap negativ (QS. Al-Baqarah : 126), inilah yang disebut dengan tazkiyyah (purification) dan hikmah (wisdom)

2.3.3.      Tujuan pendidikan akal ( al-ahdaf al-‘aqliyyah)
Pengetahuan intelegensi untuk menemukan kebenaran dan seba-sebabnya dengan telaah tanda-tanda kekuasaan Allah dan menemukan pesan-pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasikan pada peningkatan Iman kepada sang pencipta. Tahapan pendidikan akal ini adalah.
2.3.3.1.Pencapoaian kebenaran ilmiah (ilm al-yaqin) (QS. At-takatsur :5)
2.3.3.2.Pencapaian kebenaran empiris (‘ain al-yaqin)  (QS. At-takatsur: 7)
2.3.3.3.Pencapaian kebenaran metaempiris atau kebenaran filosofis (haqq ql-yaqin) (QS. Alwaqi’ah: 95)
2.3.4.      Tujuan pendidikan sosial
Tujuan pendidikan sosial  adalah pembentukan kepribadian yang utuh, yang menjadi bagian komunitas sosial. Identitas individu disini tercermin sebagai “an-nas”  yang hidup pada masyarakat yang plural (majemuk).

Tim penyusun buku Ilmu pendidikan Islam Mengemukakan bahwa tujuan pendidikan ada empat macam yaitu tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara dan tujuan operasional. Empat macam tujuan pendidikan sebagai berikut.
2.3.1.                     Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan cara pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi semua aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Bentuk islam kami[l] dengan pola takwa kepada Allah harus dapat tergambar dalam pribadi seseoarang yang terdidi, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut. Tujuan umum pendididkan islam harus sejajar dengan pandangan islam pada manusia yaitu makhluk Allah yang mulia yang dengan akalnya, perasaannya, ilmunya, kebudayaannya, pantas menjadi khalifah Allah di muka bumi,. Ukurannya disesuaikan dengan situasi dan kondisinya, yaitu makhluk Allah yang mulia ukuaran anak-anak, orang dewasa, pimpinan kelompok kecil, pimpinan masyarakat, Negara, dan seterusnya. Tujuan umum ini meliputi pengertian, pemahaman, penghayatan, dan keterampilamn berbuat.
2.3.2.                     Tujuan akhir. Pendidikan islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang terbentuk insan kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan dalam perjalanan hidup seseorang. Persaan, lingkungan, dan pengalamn dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Orang yang sudah takwa dalam bentuk insan kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan. Sekurang-kurangnya pemeliharaan agar tidak luntur dan berkurang. Tujuan akhir dapat dipahami dari firman Allah sebagai berikut.

ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ Ø­َÙ‚َّ تُÙ‚َاتِÙ‡ِ Ùˆَلا تَÙ…ُوتُÙ†َّ Ø¥ِلا ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ُونَ
 (ال عمران: Û±Û°Û²)
Terjemahan: “wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)”. (QS. Ali-Imran:102).
2.3.3.                     Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam satu kurikulum pendidikan formal . pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Walaupun demikian tujuan umum dan sementara memiliki pola yang sama yaitu takwa dalam bentuk insane kamil dan yang berbeda adalah bobot dan mutunya saja.
2.3.4.                     Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unuit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang telah dipersiapkandan diperkiarakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal , tujuan operasional ini disebut juga tujuan itruksiona yang kemudian dikembangkan menjadi Tujuan Interaksional Umum dan Tujuan Ineraksional Khusus (TIU dan TIK). Dalam tujuan operasional lebih banyak dituntut dari anak didik suatu kemampuan dana keterampilan tertentu.sifat operasionalnya lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. Misalnya, pada masa permulaan yang penting iayalah anak didik mampu terampil berbuat, baik perbuatan lidah (ucapan) ataupun perbuatan anggota tubuh lainnya. kemampuan dan keterampilan yang dituntuntut pada anak didik, merupakan sebagian kemampuan dan keterampilan Insan Kamil dalam ukuran anak, yang menuju kepada Insan Kamil yang semakin sempurana (meningakat). Anak harus terampil melakukan ibadah, meskipaun belum memehami dan menghayati ibadah itu.



Dari beberapa rumusan-rumusan tujuan pendidikan Islam maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamilyang memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kehalifaan, dan pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
2.2.1          Terbentuknya Insan Kamil  (manusia paripurna) yang mempunyai wajah-wajah qur’ani
2.2.2          Terciptanya Insan Kaffah
2.2.3          Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris nabi (warasat Al-Anbiya’) dan memberikan bekal yang memedai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut.




PENUTUP
3.1.            Kesimpulan
tujuan pendidikan Islam, yaitu sasaran yng akan dicapai oleh seseorang tau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam mempunyai beberapa prinsip tertentu: prinsip Universal (syumuliyah), prinsip keseimbanagan dan kesederhanaan ( tawazun qaiqtishadiyah), prinsip  kejelasan (Tabayyun), prinsip yang tidak bertentangan, prinsip realisme dan dapat dilaksanakan, prisip perubahan yang diingini, prinsip menjaga perbedaan-perbedaan individu, dan prinsip dinamis dalam menerima perubahan dan perkembangan yang terjadi pelaku pendidikan.
tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamilyang memiliki wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kehalifaan, dan pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
3.1.1.      Terbentuknya Insan Kamil  (manusia paripurna) yang mempunyai wajah-wajah qur’ani
3.1.2.      Terciptanya Insan Kaffah
3.1.3.      Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris nabi (warasat Al-Anbiya’) dan memberikan bekal yang memedai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut.





DAFTAR PUSTAKA
________. (1996). Ilmu Pendidikan Islam (suatu tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner) ed. I Cet. IV. Jakarta: Bumi Aksara
Bairuindra. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam. https://islamiced.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 29 september.
Mujib Abdul, Jusuf Mudzakkir.(2006).  IlmuPendidikan Islam. Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: Kencana
Uhbiyati Nur, Abu ahmadi. (1998).Ilmu Pendidikan Islam (IPI). Cet, I. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Umar Bukhari. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Cet. 1. Jakarta: Amzah.